LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOTEKNOLOGI
PERTANIAN
“Pengenalan
Alat di Laboratorium Bioteknologi”
OLEH
:
KELOMPOK : 5 (LIMA)
NAMA : FITMAN
STAMBUK : D1B1 12 067
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU
OLEO
2014
I.
PENDAAHULUAN
A.
LatarBelakang
Bioteknologi merupakan prinsip-prinsip
biologi, biokimia dan rekayasa organisme baik mikroba/jasad hidup untuk
menghasilkan barang dan atau jasa. Dalam bioteknologi sendiri ada bioteknologi
yang modern dan tradisional.
Seiring dengn kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, mendorong setiap bidang ilmu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi akan mengalami perkembangan dan kemajuan. Kemajuan dibedang tersebut
pun juga terjadi dalam bidang pertanian. Bioteknologi pertanian merupakan salah
satu penerapan dari ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu teknologi dalam bidang
pertanian. Bioteknologi umumnya banyak mempelajari mengenai pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, firusdan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim dan alkohol) dalam poses produksinya.
Bioteknologi pertanian memiliki laboratorium tempat dimana
kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman
dilakukan. Laboratorium ini memiliki
berbagai macam alat yang memiliki fungsi serta cara penggunaan yang beragam.
Umumnya setiap
alat di Laboratorium Bioteknologi memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Berdasarkan pemahaman
serta uraian tersebut maka penting melakukan praktikum pengenalan alat di Laboratorium
agar pada saat penggunaan alat untuk praktikum selanjutnya tidak terjadi
kesalahan-kesalahan.
B.
Tujuan
Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui alat-alat
yang ada di Laboratorium In Vitro serta fungsi dan cara penggunaannya sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaan alat pada praktikum Bioknologi Pertanian selanjutnya.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Bioteknologi adalah
cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa (Siregar,
2012).
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh
manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi
pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad
ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang
pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses
fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan
bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun
vaksin dapat dilakukan secara missal (Choundhary, 2008).
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Penelitian di bidang
pengembangan sel induk juga memungkinkan
para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Bidang pangan,
dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA
rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga
lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di
masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.
Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh
bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau
laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak
lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya (Susilowarno,
2009).
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme
melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi
fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau
merekayasa gen pada organisme tersebut.
Bioteknologi adalah aplikasi terpadu dari berbagai cabang ilmu seperti
biokimia, mikrobiologi dan rekayasa untuk memanfaatkan mikroba kultur jaringan
dan komponen-komponennya dalam skala industri. Sebagai contoh
sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad
secara sangat terarah sehingga hasil manipulasi tersebut dapat diramalkan
secara lebih pasti. Teknik manipulasi semacam ini mulai berkembang ketika para
ilmuan berhasil melakukan teknik manipulasi bahan genetik secara kultur
jaringan (Sandra, 2012).
Bioteknologi
merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Perkembangan bioteknologi hingga saat ini sudah mampu menyita
banyak perhatian banyak diseluruh belahan dunia. Banyak hal yang bisa
dihasilkan dari proses bioteknologi ini seperti menghasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat unggul daripada induknya, menciptakan tanaman yang tidak
memiliki biji dan lain-lain. Salah satu kegiatan dalam Bioteknologi yaitu
kultur jaringan dimana kultur jaringan ini merupakan perbanyakan tanaman dengan
mengisolasi salah satu bagian dari tanaman kemudian dikembangbiakkan pada
tempat yang sesuai dan aseptik. Indonesia sendiri bioteknologi sudah dikenal
lama dan hampir disetiap daerah sudah ada produk atau tanaman baru yang
dihasilkan dari kegiatan Bioteknologi ini (Yulita, 2012).
Bioteknologi pertanian merupakan salah satu
penerapan dari ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu teknologi dalam
bidang pertanian. Bioteknologi umumnya banyak mempelajari mengenai pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, firus dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim dan alkohol) dalam poses produksinya (Daisy dan Ami, 1994).
III.
METODE
PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Oktober 2014 pada pukul 15.30 WITA sampai
selesai, bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit In Vitro Fakultas
Pertanian Universitas Halu Oleo.
B.
Alat
Alat yang
terdapat pada Laboratorium In Vitro antara lain, beaker glass, gelas ukur, labu
ukur, pipet, pipet ukur, bola hisap, spatula, gelas pengaduk, botol spiritus,
botol semprot, pH meter, hot plate stirrer, timbangan analitik, oven,
autoclave, laminar air flow cabinet, micro pipet, tips, tube, centrifuge,
incubator, mini centrifuge, mesin PCR dan vortex.
C.
Prosedur
Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan pada praktikum ini yaitu,
setiap praktikan memperhatikan serta mencatat peralatan serta cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat
yang ada di Laboratorium In Vitro.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Hasil pada
praktikum kali ini yaitu,
Beaker glass
|
Gelas ukur
|
Labu ukur
|
Pipet
|
Pipet ukur
|
Bola hisap
|
Spatula
|
Botol spiritus
|
Botol semprot
|
pH meter
|
Hot Plate
|
Magnetic stirrer
|
Timbangan analitik
|
Autoclave
|
Oven
|
Laminar air flow
|
Mikro pipet
|
Tips
|
Tube
|
Centrifuge
|
Inkubator
|
Mini centrifuge
|
Mesin PCR
|
Vortex
|
Shaker
|
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah kami lakukan melalui praktikum kami dapat
mengetahui beberapa alat dan fungsi alat-alat yang ada di laboratorium
bioteknologi.
Fungsi dari alat-alat
yang diamati memiliki perbedaan masing-masing.
Beaker Glass atau gelas piala merupakan wadah yang terbuat
dari borosilikat. Gelas piala yang digunakan untuk bahan kimia yang bersifat
korosif terbuat dari PTPE. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan
dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup. Fungsi beaker Glass (Gelas Piala) :untuk mengaduk, mencampur
dan memanaskan cairan. Gelas piala tidak
dapat digunakan untuk mengukur volume.
Gelas
ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik.
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur. Pipet digunakan untuk mengambil segala jenis cairan dengan mudah dengan alat pemencet pada bagian atasnya membantu cairan masuk dalam pipet. Pipet tetes ini umumnya digunakan untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. Pipet ukur hampir sama dengan pipet lainnya namun terdapat nilai yang memudahkan kita seberapa banyak cairan yang akan kita ambil. Pipet ukur digunakan untuk mengukur volume larutan.
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur. Pipet digunakan untuk mengambil segala jenis cairan dengan mudah dengan alat pemencet pada bagian atasnya membantu cairan masuk dalam pipet. Pipet tetes ini umumnya digunakan untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. Pipet ukur hampir sama dengan pipet lainnya namun terdapat nilai yang memudahkan kita seberapa banyak cairan yang akan kita ambil. Pipet ukur digunakan untuk mengukur volume larutan.
Bola
hisap digunakan untuk menyedot larutan yang dipasang pada pangkal pipet ukur
dan untuk membuang gas. Spatula digunakan untuk memindahkan bahan-bahan kimia.
Gelas pengaduk berfungsi sebagai pengaduk pada larutan yang kita panaskan.
Botol
spiritus digunakan berfungsi sebagai pembakar zat atau memanaskan larutan.
Botol semprot digunakan sebagai wadah larutan umumnya digunakan sebagai tempat
larutan aquades.
PH
meter adalah alat untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasa-an air minum. Hot
plate stirrer biasa digunakan untuk memanaskan larutan di dalam proses analisa
air, lemak dan lain sebagainya. selain itu juga untuk memanaskan aquadest atau
pelarut lainnya dalam pembuatan larutan.
Timbangan
analitik berfungsi untuk menimbang zat
yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro (biasanya hingga 4
desimal 0,0001 gram). Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan
digunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas. Autoclave digunakan
untuk mensterilkan alat dan bahan.
Laminar Air Flow adalah
meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/ penanaman. Laminar
Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan
tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain
dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet, karena
meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat
kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu
pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke
dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar
melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate
Air Filter), dengan menggunakan blower.
Mikro
pipet dapat digunakan dengan mengetahui bagian P1000 (kanan) digunakan untuk
memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul sampai 1000 ul, P200
(tengah) untuk volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul, dan P20
(kiri) digunakan untuk volume dibawah 20 ul. Cara penggunaan mikro pipet
yaitu dengan menekan berkali kali thumb knopnya untuk memastikan lancarnya
mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan
pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar.
Inkubator
digunakan sebagai tempat fermentasi
dengan suhu dan kelembaban terkendali, serta digunakan untuk menumbuhkan media
pada pengujian secara mikrobiologis. Pada alat ini biasanya sudah dilengkapi
dengan alat pengukur kelembaban.
Sheker merupakan alat
pengocok yang putarannya dapat di atur sesuai dengan yang kita ingin kan.
Kecepatan putarannya adalah 120rpm (rotation
per menit).
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bioteknologi pertanian merupakan
salah satu penerapan dari ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu teknologi
dalam bidang pertanian. Setiap alat yang digunakan memiliki perbedaan masing-masing,
dimana nama dapat menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja serta proses yang
berlangsung ketika alat digunakan. Penamaan alat yang digunakan untuk mengukur
biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,
spektofotometer dan lain-lain. Alat pengukur biasanya disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph dan lain sebagainya. Penereapan alat-alat di Laboratorium
harus digunakan secara teliti berdasarkan fungsinya masing-masing.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini kepada asisten agar
memberikan waktu untuk asisntensi laporannya agak lama sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Choundhary, M.I., 2008. Keselamatan dan Keamanan
Laboratorium Kimia. Yudsitira:Jakarta.
Daisy dan Ami. 1994. Nama fungsi dan cara kerja alat alat
laboratorium mikrobiologi. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Sandra. 2012. www.eshaflora.blogspot.com/2012/03/steril-adalah-faktor-terpenting-dalam.html”.Diakses
pada hari kamis tanggal 29 Oktober 2014.
Siregar. 2012. www.hamdan-maruli.blogspot.com/2012/02/lap-kultur-jaringan-sterilisasi-alat.html”.Diakses
pada hari kamis tanggal 28 Maret 2014.
Suryowinoto, 1991. Kultur jaringan. http://mail.uns.ac.id/~subagiya/struktur Diakses pada
tanggal 29 Oktober 2014.
Susilowarno, G.R. 2009. Siap
Menghadapi Ujian Nasional 2010. Biologi SMA/MA. Grasindo: Jakarta.
Yulita dan Ningtias. 2012. http://blog.ub.ac.id/yulita11/files/2012/12/laporan-aku.doc Tanggal akses 29 Oktober 2014.